Skip to main content

MSC Perkuat Tata Kelola Perikanan Berbasis Sains di Indonesia

Marine Stewardship Council (MSC), bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Konservasi Indonesia, kembali berkolaborasi dalam mendukung penyelenggaraan Pertemuan Tahunan Unit Pengelola Perikanan (UPP) dan Panel Ilmiah pada tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) strategis di Indonesia, yaitu WPPNRI 572, 573, dan 712 yang berlangsung selama November hingga Desember 2025. Rangkaian ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat tata kelola perikanan nasional berbasis ilmu pengetahuan dan keberlanjutan. 

Kegiatan yang berlangsung pada 9–13 Desember 2025 di Bandung ini merupakan bagian penting dari upaya Indonesia memperkuat sistem pengelolaan perikanan berbasis sains dan prinsip keberlanjutan. Forum ini bertujuan melakukan evaluasi capaian pengelolaan perikanan sepanjang tahun, memperbarui rencana aksi, serta menyepakati rekomendasi strategis yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan pengelolaan pada tahun mendatang. 

Pendekatan pengelolaan berbasis wilayah telah menjadi pijakan penting bagi Indonesia untuk menjaga kesehatan stok ikan, melindungi ekosistem laut, dan memastikan keberlanjutan mata pencaharian nelayan di seluruh wilayah nusantara. Forum ini menghadirkan perwakilan pemerintah pusat dan daerah, akademisi dan ilmuwan, lembaga riset, serta pelaku industri perikanan yang berperan langsung dalam rantai pasok nasional. 

Syahril Abd. Raup, Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP dalam sambutannya menyampaikan:  

“Pertemuan tahunan ini memiliki makna penting dalam memperkuat tata kelola perikanan berkelanjutan melalui Lembaga Pengelola Perikanan di setiap WPPNRI. ke depan, lembaga ini akan didorong menjadi lembaga yang independen, lintas sektor, dan berbasis wilayah sehingga menghasilkan rekomendasi kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing WPPNRI. 

Melalui UPP WPPNRI, kami berharap kebijakan Penangkapan Ikan Terukur berbasis kuota dapat dilaksanakan secara optimal, mulai dari proses pengumpulan data, analisis, pemantauan dan kepatuhan pengelolaan perikanan, hingga pembagian kuota nelayan lokal antar provinsi dalam satu WPPNRI.” 

Sebagai lembaga nirlaba berbasis sains, MSC telah bekerja di lebih dari 50 negara untuk memastikan laut tetap sehat dan produktif. MSC mengembangkan dan memelihara Standar Perikanan Berkelanjutan MSC yang diakui secara global dan selaras dengan FAO Guidelines for Ecolabelling. Standar MSC menilai tiga aspek utama: kesehatan stok ikan, minimnya dampak terhadap lingkungan laut, dan tata kelola yang transparan serta efektif. Proses verifikasi dilakukan oleh lembaga penilai independen melalui analisis ilmiah yang ketat dan melibatkan pemangku kepentingan secara terbuka. 

Dengan semakin tingginya permintaan global terhadap produk perikanan yang bertanggung jawab, penerapan standar ini secara konsisten dapat membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai produsen utama ikan dunia yang berdaya saing tinggi di pasar ekspor. 

Hirmen Syofyanto, Program Direktur Marine Stewardship Council Indonesia menyampaikan: 

“Forum pengelola WPP menjadi sarana penting untuk memastikan penerapan kebijakan berbasis sains berjalan hingga di tingkat implementasi daerah. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan mitra teknis adalah kunci ketahanan pangan laut di masa depan. Dengan menjaga stok tetap melimpah dan memperkuat tata kelola, Indonesia tidak hanya melindungi keberlanjutan lautnya, namun juga memperkuat ekonomi biru dan pasar yang adil bagi nelayan lokal.” 

Dalam pertemuan ini, sejumlah prioritas didorong untuk diputuskan, termasuk penyusunan Strategi Tangkap (Harvest Strategy) bagi stok perikanan terpilih, serta pembagian kuota nelayan lokal sebagai bagian dari implementasi pengelolaan yang lebih terukur dan berkeadilan. Hasil akhir yang disepakati akan menjadi pedoman teknis dan kebijakan untuk tahun 2026. 

Selain itu, sebagai kelanjutan penguatan tata kelola di berbagai wilayah, MSC bersama KKP dan mitra teknis juga akan menyelenggarakan Pertemuan Pengelola Perikanan WPPNRI 712 pada 22–24 Desember 2025. Pertemuan tersebut dirancang untuk memastikan keselarasan rekomendasi ilmiah dan langkah pengelolaan pada WPP 712 dengan proses yang telah berjalan pada WPP 572 dan 573, sehingga penguatan tata kelola di tingkat nasional dapat berlangsung secara terintegrasi. 

MSC menyampaikan apresiasi kepada KKP dan seluruh pemangku kepentingan yang telah berkomitmen dalam proses pengelolaan berbasis sains. Ke depannya, MSC akan memperkuat dukungan teknis dan fasilitasi untuk memastikan keberlanjutan sumber daya ikan dan kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan. 

MSC percaya bahwa Indonesia memiliki posisi strategis sebagai pemimpin global dalam pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab. Melalui forum UPP ini, Indonesia memperkuat fondasi tata kelola laut yang berkelanjutan dan ketahanan pangan laut bagi generasi mendatang. 

-SELESAI- 

Catatan untuk Editor: 
Untuk pertanyaan media silakan hubungi:   
Usmawati Anggita, Senior Commercial Communication Officer, MSC  
Mobile: +62 813 84515 698   

Marine Stewardship Council (MSC) adalah organisasi nirlaba internasional yang menetapkan standar berbasis sains yang diakui secara global untuk penangkapan ikan berkelanjutan dan rantai pasokan seafood. Program sertifikasi dan ekolabel MSC mengakui dan menghargai praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan serta membantu membangun pasar makanan laut yang lebih berkelanjutan. Ini adalah satu-satunya program sertifikasi dan ekolabel perikanan tangkap alam yang memenuhi persyaratan praktik terbaik yang ditetapkan oleh United Nations Food and Agriculture Organization (UNFAO) dan ISEAL, asosiasi keanggotaan global untuk standar keberlanjutan. Informasi lebih lanjut kunjungi msc.org/id.