Skip to main content

Peningkatan kesadaran dan perbaikan tata kelola mendorong perikanan rajungan di Indonesia menuju masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi stok perikanan dan masyarakat.

  • Mengembangkan sistem untuk membangun kembali stok rajungan serta memperkenalkan strategi untuk mencegah penangkapan yang berlebihan
  • Terus meningkatkan selektivitas alat tangkap untuk mengurangi tangkapan sampingan
  • Memperkuat tata kelola perikanan di tingkat regional

Tanggal mulai: Oktober 2023

£49.976,35 GBP

Transition Assistance Fund

Penerima

Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) Universitas IPB, Bogor, Indonesia

Perikanan

Perikanan rajungan dengan perangkap di Pulau Madura, Indonesia

Hibah kedua untuk kemajuan lebih lanjut

Rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor bernilai tinggi di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya permintaan internasional, perikanan ini berkembang pesat pada tahun 1990-an. Namun, sejak tahun 2008, data menunjukkan bahwa stok rajungan telah dieksploitasi secara berlebihan. Hal ini mengancam ekosistem lokal, ekonomi nasional, dan masyarakat pesisir yang bergantung pada rajungan sebagai mata pencaharian mereka.

Untuk mengatasi dampak penangkapan yang berlebihan, perikanan rajungan di Pulau Madura bekerja sama dengan Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) untuk meningkatkan praktik pengelolaan lingkungan serta memenuhi Standar Perikanan MSC. Pada tahun 2020, perikanan ini bergabung dalam program In-Transition to MSC, yang membantu perikanan dapat membuat kemajuan yang dapat diverifikasi menuju sertifikasi MSC.

Pada tahun 2021, perikanan ini menerima hibah Transition Assistance Fund untuk membangun kembali stok rajungan dan meningkatkan kesadaran serta meminimalkan “ghost fishing” sebagai akibat dari alat tangkap yang dibuang. Hibah ini juga mendanai protokol penelitian untuk mengurangi interaksi dengan spesies yang langka, terancam punah, dan dilindungi (ETP), serta membentuk komite untuk meningkatkan tata kelola dan kepatuhan di tingkat regional.

Pada akhir tahun 2023, perikanan ini menerima hibah kedua yang digunakan untuk membangun kemajuan yang dapat diukur.

Hands with plastic ruler measuring crab over crate

Apa yang dilakukan proyek ini

Melalui rencana aksi yang telah disusun, perikanan rajungan di Pulau Madura bertujuan untuk melanjutkan Strategi Tangkap dan implementasi Aturan Kendali Tangkap. Penilaian stok yang kuat dan program pembangunan kembali akan memastikan rajungan ditangkap pada tingkat yang berkelanjutan. Sistem pelacakan kapal untuk memantau daerah penangkapan rajungan akan dikembangkan dan datanya akan memberikan informasi tentang jangkauan dan habitat rajungan. Data ini akan digunakan untuk pengembangan zona konservasi, program pemulihan dan peningkatan habitat.

“Proyek peningkatan ini telah dikembangkan secara menyeluruh sejak 2014 dan sekarang, dengan adanya pendanaan, proyek ini kini memiliki potensi untuk menjadi contoh praktik terbaik dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan.”

Ayu Ervinia, Direktur Penelitian

APRI

Untuk lebih mengurangi tangkapan sampingan spesies non-target atau ETP, komunitas akan mengadakan lokakarya tentang modifikasi, peningkatan selektivitas dan penerapan pembatasan alat tangkap. Langkah-langkah pengelolaan baru juga akan diterapkan untuk meningkatkan metode penanganan pasca-penangkapan spesies non-target.

Akhirnya, pengelolaan lokal perikanan akan diperluas sebagai program pengelolaan bersama di tingkat lokal dan nasional. Proses pengambilan keputusan yang terinformasi akan meningkatkan penegakan dan kepatuhan terhadap peraturan.