Skip to main content

International Pole and Line Foundation (IPNLF) dan perikanan cakalang dan tuna sirip kuning Kendari

Jumlah pendanaan: £49.980

Proyek ini mendukung kolaborasi lintas sektor untuk mendapatkan sertifikasi berkelanjutan bagi perikanan tuna Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk menunjukkan dampak pengelolaan perikanan yang baik dan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat pesisir.

Ocean Stewardship Fund MSC mendukung rencana untuk meningkatkan transparansi dalam rantai pasok tuna di Indonesia. Upaya ini dapat meningkatkan permintaan pasar dan akses bagi perikanan tuna yang berkelanjutan.

Proyek ini didorong oleh Komite Pengarah Proyek Perbaikan Perikanan, yang terdiri dari:

Kemajuannya diverifikasi melalui program In-Transition to MSC yang diperlukan sehingga perikanan memenuhi syarat untuk mendapatkan pendanaan dari Ocean Stewardship Fund.

Perikanan ini juga merupakan bagian dari Fish For Good yang merupakan sebuah proyek empat tahun yang bertujuan untuk mendukung perikanan di Afrika Selatan, Indonesia, dan Meksiko menuju praktik penangkapan ikan yang lebih berkelanjutan.

Pelatihan observer bersertifikat pemerintah

Meskipun terdapat pembatasan Covid-19 dan peringatan larangan berlayar sepanjang musim panas karena cuaca buruk, namun proyek ini tetap membuat kemajuan yang baik dalam melaksanakan proyek perbaikan perikanan (FIP). Mereka mempekerjakan sejumlah staf lapangan lokal, memfasilitasi pelatihan observer perikanan bersertifikat pemerintah di atas kapal, dan mengoordinasikan penempatan mereka diatas kapal dengan KKP.

Saat ini, terdapat kekurangan observer yang terlatih untuk mengawasi operasional perikanan. Kehadiran para observer akan menjadi tambahan yang bagus, sehingga jumlah observer yang tersedia di Kendari untuk mengamati FIP tuna menjadi 10.

IPNLF juga telah mengembangkan aplikasi elektronik logbook/ e-logbook untuk meningkatkan pengumpulan data oleh observer dan memetakan lokasi rumpon (FAD) yang tidak tercatat. AP2HI juga menerapkan Kode Etik baru, yang ditandatangani oleh para pemangku kepentingan, untuk memperkuat komitmen mereka terhadap FIP.

Pemetaan penggunaan alat tangkap

Sembilan perjalanan yang masing-masing berlangsung hingga 30 hari telah diselesaikan oleh para observer, dengan mengumpulkan data ilmiah seperti komposisi hasil tangkapan dan penggunaan umpan. Para observer tersebut juga berhasil memetakan lokasi dari 93 rumpon dan 14 jaring angkat – jaring berbentuk kantong yang terendam dan diangkat keluar dari air. Mereka juga memasang perangkat pelacakan kapal untuk memverifikasi jangkauan perikanan.

Data rumpon ini dibagikan kepada KKP untuk portal daring mereka, DIVA TUNA. Hal ini akan membantu pemerintah dalam memantau kepatuhan terhadap peraturan baru terkait pemasangan rumpon.

“Dengan pendanaan ini, kami dapat membantu perikanan tuna skala kecil terlibat dalam pengelolaan perikanan, mengumpulkan data perikanan ilmiah yang sangat dibutuhkan, dan mengembangkan praktik perikanan terbaik.”

Jeremy Crawford

International Pole & Line Foundation