Katharine Leigh dari UCSB Bren School of Environmental Science & Management, California, bekerja sama dengan perikanan rajungan di Indonesia
Jumlah pendanaan: £5.000
Proyek ini akan mengembangkan model untuk memprediksi kelangsungan hidup rajungan (Portunus pelagicus) di perikanan Indonesia sebagai respons terhadap perubahan iklim.
Indonesia saat ini memproduksi 31% dari total produksi rajungan dunia. Sebagai eksportir utama, Indonesia mengekspor hampir 40.000 ton rajungan setiap tahun, dengan kontribusi sekitar US$179 juta terhadap PDB negara Indonesia. Perikanan dalam Proyek Perbaikan Perikanan (FIP) rajungan Indonesia tersebar hampir di seluruh negara dan memberikan lapangan pekerjaan bagi sekitar 275.000 nelayan dan pengupas rajungan.
Rajungan melalui berbagai tahap kehidupan yang berbeda, di mana setiap tahap bergantung pada jenis habitat yang berbeda. Setiap habitat ini memiliki suhu, tingkat salinitas, oksigen, dan tingkat keasaman yang berbeda. Kelangsungan hidup rajungan sangat sensitif terhadap kondisi ini.
Faktor-faktor lingkungan ini diperkirakan akan berubah sebagai akibat dari perubahan iklim, yang dapat menyebabkan distribusi dan kelimpahan rajungan di perairan Indonesia berubah. Pergeseran dalam perikanan rajungan sudah mulai diteliti oleh The Environmental Defense Fund.
Student Research Grant ini akan mendukung seorang mahasiswa Magister untuk bekerja bersama LSM serta mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia dalam mengembangkan pemodelan iklim. Model ini akan memiliki peta berwarna yang mengidentifikasi faktor utama serta tahap kehidupan tertentu rajungan yang dipengaruhi oleh perubahan iklim dan pergeseran populasi. Model ini akan memberikan informasi yang berharga bagi pengelola perikanan dan membantu mereka dalam membuat keputusan yang berbasis iklim, sehingga mereka dapat menyesuaikan aktivitas penangkapan rajungan dan mengurangi risiko penangkapan yang berlebih
“Saya benar-benar ingin mengeksplorasi pendekatan pemodelan ini secara mendalam karena saya belum pernah menemukan yang seperti ini dalam literatur, terutama untuk rajungan di Indonesia. Makanan laut adalah sumber protein utama dunia, dan industri pesisir dan perikanan kita memainkan peran utama dalam ekonomi global. Memastikan keberlanjutan dalam sektor ini sangat penting, dan MSC telah menjadi salah satu pelopor dalam upaya tersebut.”
Universitas California Santa Barbara