Leni Maryani, Universitas IPB dan perikanan rajungan Pulau Madura
Jumlah pendanaan: £5.000
Proyek ini menggunakan metode DNA inovatif untuk menentukan usia rajungan dalam proyek perbaikan perikanan (FIP) di Pulau Madura, Indonesia. Memahami struktur usia dalam perikanan—jumlah individu rajungan dari berbagai kelompok umur dalam suatu populasi—sangat penting untuk pengelolaan stok yang berkelanjutan.
Struktur usia memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, kematian, reproduksi, dan kerentanan rajungan, sehingga hal ini merupakan indikator yang penting untuk memahami status stok. Struktur ini juga dapat membantu mengungkapkan langkah-langkah konservasi apa yang cocok bersamaan dengan langkah-langkah perikanan berkelanjutan seperti peningkatan stok. Hal ini termasuk penguatan populasi alam bebas dengan juvenil yang dibesarkan di tempat pembenihan.
FIP ini dipimpin oleh Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI). APRI telah menerima dua hibah Ocean Stewardship Fund dari MSC, sebelumnya pada tahun 2021, untuk mendukung kemajuannya menuju keberlanjutan.
Penelitian ini, didukung melalui Student Research Grant, akan berkontribusi pada penilaian stok dan pengembangan strategi tangkap, yang menjadi alat untuk membantu mengelola stok secara berkelanjutan di masa depan.
Kemajuan perikanan ini juga diverifikasi melalui program In-Transition to MSC, dan diharapkan memasuki penilaian penuh terhadap Standar MSC sebelum akhir tahun 2022.
Apa yang dilakukan proyek ini
Leni Maryani, peneliti mahasiswa pascasarjana magister di Universitas IPB Indonesia, akan menggunakan teknik DNA untuk menguji sampel jaringan dari spesimen yang sudah diketahui, yang dibudidayakan, dan yang usianya belum diketahui. Metode DNA khusus ini menggunakan metilasi—yang menguji perubahan genetik selama proses biokimia—untuk mengidentifikasi usia individu rajungan.
Ini merupakan pendekatan inovatif untuk menilai status stok rajungan. Metode ini diperkirakan lebih akurat dan detail dibandingkan metode penentuan usia lainnya. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam jurnal internasional, sehingga metode ini dapat diakses oleh semua perikanan yang relevan.
“Sebagai anak muda, saya memiliki semangat untuk menjaga perikanan laut yang berkelanjutan, karena kita sebagai generasi muda memiliki kewajiban untuk melindungi lingkungan.”
Universitas IPB

